Pilkada Jakarta, Risma Mengungkap: Ahok Tidak Perlu Takut

Jumat, 12 Agustus 2016


Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tidak perlu takut untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta. Sebab, Ahok merupakan calon inkumben di Pilkada DKI Jakarta.

Pilkada Jakarta, Risma Mengungkap: Ahok Tidak Perlu Takut

Hal ini diungkapkan Risma pasca diserang oleh Ahok persoalan pembangunan trotoar di Kota Surabaya. “Pak Ahok tidak perlu takut, untuk apa takut, beliau kan inkumben,” kata Risma di ruang kerjanya Balai Kota Surabaya, Kamis malam, 11 Agustus 2016.

Menurut Risma, siapapun lawan Ahok nantinya, dia tidak perlu takut. Sebab, apabila inkumben dinilai kerja bagus oleh masyarakat selama lima tahun, pasti akan disenangi warganya.

Risma mencontohkan seperti dirinya yang ikut pilkada Surabaya beberapa waktu lalu. Saat itu, Risma dan wakilnya Whisnu Sakti Buana merupakan pasangan inkumben yang disenangi oleh warga Kota Surabaya, sehingga Risma-Whisnu menang dan memimpin Kota Surabaya periode kedua. 

“Aku lho kemarin yang undang warga, Bu kesini, kesini. Yang buat gambarku bukan aku . warga yang nyiapkan sendiri. Bahkan, makanan sampek (warga bilang) ibu tidak mau disuguhi kue, sukanya polo pendem,” kata Risma menggebu-gebu.

Risma mengatakan bahwa apabila seorang calon inkumben itu sampai kalah, maka itu salahnya sendiri. Sebab, apabila kinerjanya baik selama lima tahun, maka dipastikan masyarakat akan senang dan tidak perlu dipaksa-paksa untuk memilihnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga merasa heran karena Kota Surabaya selalu disinggung-singguh oleh Ahok. Padahal, Risma mengaku hanya bekerja untuk warga Surabaya supaya lebih sejahtera. “Cuma kan tidak bisa seperti itu, maka saya harus ngomong dari pada warga Surabaya marah,” kata dia.

Risma marah karena Ahok sebelumnya menyindir kinerja Risma membangun Kota Surabaya. Ia menyebutkan bahwa perjalanan Risma dalam membenahi Kota Surabaya tidak memakan waktu yang singkat, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan kinerjanya yang baru beberapa tahun memimpin DKI Jakarta. Setidaknya sudah sepuluh tahun Risma turut terlibat dalam pembenahan di Surabaya. 

Ahok menuturkan, sebelum menjadi Wali Kota Surabaya, Risma pernah menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya. Lalu ia menjabat Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga 2010. Karier Risma dimulai saat ia menjadi pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya pada 1990-an.

"Makanya saya katakan, di Jakarta, ada 2.700 kilometer trotoar yang harus total kami bangun. Kasih saya waktu. Saya beresin. Sekarang beberapa prototipe sudah kami punya," katanya.


Share on :